BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Semua perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan penjualanperusahaanya. Karena dengan meningkatnya penjualan akan meningkatkanpula pendapatan perusahaan. Penjualan dapat dilaksanakan secara tunaimaupun kredit.Penjualan dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaanmerupakan salah satu faktor penentu dalam kegiatan perusahaan.Kondisi inimemotivasi perusahaan dalam pelaksanaan sistem penjualan kredit yang baikdalam usaha meningkatkan pendapatan.Penjualan kredit atas suatu produkmerupakan salah satu sumber penerimaan kas bagi perusahaan, khususnyapelunasan piutang.
Penjualan kredit dilakukan perusahaan dengan cara mengirimkanbarang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktutertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Untukmenghindari tidak tertagihnya piutang, setiap penjualan kredit yang pertamakepada seorang pembeli selalu didahului dengan analisis terhadap pembeli.(Mulyadi, 2001:210)
PT. Sampurna Kuningan Juwana merupakan salah satu perusahaankerajinan kuningan yang bergerak di bidang perindustrian yang melakukanpengolahan bahan baku kuningan menjadi kerajinan kuningan. Sebagaiperusahaan yang cukup besar PT. Sampurna Kuningan Juwana memerlukansuatu sistem akuntansi penjualan kredit.Sistem akuntansi penjualan kredit yang dilakukan di PT. SampurnaKuningan Juwana meliputi prosedur pemesanan barang, persetujuan kredit,pengiriman barang, penagihan, pencatatan akuntansi dengan melibatkan bagianakuntansi atau fungsi yang terkait dan dokumen-dokumen yang digunakan.
Untuk menghindari kecurangan yang terjadi dalam sistem akuntansi penjualankredit di PT. Sampurna Kuningan Juwana dilakukan pemisahan fungsi dandokumen yang bernomor urut tercetak.Sebagai pengawasan atas dokumenyang telah diotorisasi oleh bagian yang berwenang atas informasi yang adadidalamnya telah disetujui dan dipertanggung jawabkan.
Sistem akuntansi di PT. Sampurna Kuningan Juwana pada dasarnyasudah baik, hanya saja belum begitu efektif, karena masih ada fungsi yangterkait merangkap lebih dari satu pekerjaan.Untuk itu perlu di kaji kembalitentang sistem yang digunakan sehingga fungsi yang terkait dapat berperansesuai dengan tugasnya masing – masing, sehingga tidak ada penyalahgunaandan penyelewengan dan hasilnya lebih efektif.
Dalam penelitian ini diharapkan dapat mengetahui gambaran tentangsistem akuntansi penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana.Sistem akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan dan laporan yangdikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yangdibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk dapatmenjalankan sistem akuntansi dengan baik yang menjamin pengawasanterhadap penjualan, agar penjualan tidak disalahgunakan karena penjualanmerupakan sumber pendapatan yang utama bagi perusahaan.
Dari uraian diatas maka kami sebagai Penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul “SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT.SAMPURNA KUNINGAN JUWANA”.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dalam penulisan Tugas Akhir ini pasti ada permasalahan yang akan dibahas. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Sampurna Kuningan Juwana ?
2. Apa sajakah dokumen dan catatan yang digunakan dalam sistem penjualankredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana ?
3. Apa sajakah bagian atau fungsi yang terkait dalam prosedur penjualankredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana ?
4. Bagaimanakah unsur-unsur pengendalian intern yang terdapat dalam system penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana ?
5. Bagaimanakah bagan alir dokumen dari sistem penjualan kredit pada PT.Sampurna Kuningan Juwana ?
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT
1.3.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dibahas, maka penelitianini mempunyai beberapa tujuan antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui prosedur yang membentuk sistem penjualan kreditpada PT. Sampurna Kuningan Juwana.
2. Untuk mengetahui apa sajakah dokumen dan catatan yang digunakandalam prosedur penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana.
3. Untuk mengetahui apa sajakah bagian atau fungsi yang terkait dalamprosedur penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana.
4. Untuk mengetahui unsur pengendalian intern yang terdapat dalamsistem penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana.
5. Untuk mengetahui bagan alir dokumen dari sistem penjualan kreditpada PT. Sampurna Kuningan Juwana.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuanmengenai Sistem Akuntansi Penjualan Kredit pada PT. SampurnaKuningan Juwana.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Sebagai bahan masukan, sehingga dapat menerapkanperpaduan yang tepat antara praktik dan teoritis yang diperolehselama kuliah, khususnya dibidang akuntansi.
b.Bagi Perusahaan
Agar dapat memberikan informasi yang dapat digunakanoleh PT. Sampurna Kuningan Juwana.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem dan Prosedur
1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Mulyadi adalah suatu jaringanprosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakankegiatan pokok perusahaan.
Menurut Zaki Baridwan adalah suatu kerangka dariprosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengansuatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan ataufungsi utama dari perusahaan.
Jadi sistem terdiri dari unsur-unsur yang berbeda, unsur tersebutmerupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan tetapi dapatbekerja sama untuk mencapai tujuan.
2. Pengertian Prosedur
Pengertian prosedur menurut Mulyadi yaitu suatu urutankegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satudepartemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secaraseragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.
Sedangkan menurut Zaki Baridwan adalah suatu uruturutanpekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orangdalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuanyang seragam terhadap transaksi-transaki perusahaan yang sering terjadi.
Yang termasuk dalam kegiatan klerikal yaitu menulis, menggandakan,menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindahkan danmembandingkan. Jadi sistem terdiri dari prosedur yang berantai yang tidakdapat dipisahkan satu sama lain.
2.2. Pengertian Sistem Akuntansi
Pengertian sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan danlaporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yangdibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Definisi akuntansi menurut Haryono Jusup adalah suatudisiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakankegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
Dari pengertian tersebut sistem akuntansi dapat diartikan sebagai suatukegiatan untuk mengumpulkan, mengorganisir dan mengikhtisarkan tentangberbagai transaksi perusahaan secara efisien yang digunakan untuk membantumanajeman dalam menangani operasi perusahaanya.
Unsur pokok system akuntansi adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, bukupembantu dan laporan yang dihasilkan.
2.3. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Sistem akuntansi penjualan kredit menurut Mulyadi yaitu penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkanbarang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktutertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Jadi dalamsistem akuntansi penjualan terdapat unsur-unsur yang mendukung dan kesemuaunsur tersebut diorganisasi sedemikian rupa dalam sebuah sistem akuntansiyang disebut sistem akuntansi penjualan kredit.
2.4. Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Sistem akuntansi penjualan kredit yaitu penjualan yang pembayaranyadilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu yang telahdisepakati oleh kedua belah pihak. Adapun pokok bahasan yang dibahas dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:
2.4.1. Jaringan Prosedur yang membentuk sistem
Menurut Mulyadi jaringan prosedur yang membentuksistem akuntansi penjualan kredit meliputi:
1. Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembelidan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli.
2. Prosedur persetujuan kredit
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuanpenjualan kredit kepada pembeli dari fungsi kredit.
3. Prosedur pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepadapembeli sesuai dengan informasi dalam surat order pengiriman.
4. Prosedur penagihan
Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualandan mengirimkannya kepada pembeli.
5. Prosedur pencatatan piutang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan fakturpenjualan ke dalam kartu piutang.
6. Prosedur distribusi penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan datapenjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.
7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik totalharga pokokproduk yang dijual dalam periode tertentu.
2.4.2. Dokumen yang digunakan
Menurut mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, dokumen yangdigunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:
1. Surat order Pengiriman dan tembusanya
a. Tembusan Kredit (Credit Copy)
b. Surat pengakuan (Acknowledgement Copy)
c. Surat Muat (Bill of loading)
d. Slip Pembungkus
e. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)
f. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow Up Copy)
g. Arsip Index Silang (Cross Index File Copy)
2. Faktur dan tembusanya
a. Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)
b. Tembusan Jurnal Penjualan (Sales JournalCopy)
c. Tembusan Analisis (Analisys Copy)
d. Tembusan Wiraniaga (Salesperson Copy)
3. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumanpendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokokproduk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
4. Bukti Memorial
Bukti memorial merupakan dokuman sumber untuk dasarpencatatan kedalam jurnal umum.
2.4.3. Catatan akuntansi yang digunakan
Menurut Mulyadi, catatan akuntansi yang digunakanadalah:
1. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baikpenjualan tunai maupun kredit.
2. Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasipiutang perusahaan kepada tiap debiturnya.
3. Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincianmutasi setiap jenis persediaan.
4. Kartu Gudang
Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untukmencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang ada di gudang.
5. Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yangdijual selama periode tertentu.
2.4.4. Unit Organisasi yang terkait
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, unit organisasiyang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit yaitu:
1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pelanggan,mengedit order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit,menentukan tanggal pengiriman barang.Fungsi ini jugabertanggung jawab untuk membuat back order pada saat tidaktersedianya persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan.
2. Fungsi Kredit
Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggandan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan barangyang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke bagianpengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasarsuratorder pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan.
5. Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab membuat dan mengirimkan fakturpenjualan kepada pelanggan.
6. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari transaksipenjualan kredit, membuat serta mengirimkan pernyataan piutangkepada debitur, dan membuat laporan penjualan, serta mencatatharga pokok persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan.
2.4.5. Unsur pengendalian intern
Menurut Mulyadi unsur pengendalian intern terdiri dari:
1. Organisasi
a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.
b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsikredit.
c. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas.
d. Transaksi penjualan kreidt harus dilaksanakan oleh fungsipenjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihandan fungsi akuntansi.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan.
b. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit.
c. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsipengiriman.
d. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutanbarang dan potongan penjualan berada di tangan DirekturPemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai haltersebut.
e. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan denganmembubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan.
f. Pencatatan ke dalam Kartu Piutang dan ke dalam jurnalpenjualan, jurnal penerimaan kas dan jurnal umum diotorisasioleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda tanganpada dokumen sumber (faktur penjualan, bukti kas masuk danmemo kredit)
g. Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualanyang didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat.
3. Praktik yang sehat
a. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaianyadi pertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan.
b. Faktur penjualan bernomor urut tercatak dan pemakaianya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penagihan.
c. Secara periodik fungsui akuntansi mengirim pernyataan piutangkepada setiap debitur.
d. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang denganrekening kontrol piutang dalam buku besar.
2.4.6. Bagan alir dokumen dari sistem penjualan kredit
Uraian bagan alir dokumen dari sistem akuntansi penjualan kredit
1. Bagan Order penjualan
a. Menerima order dari pelanggan.
b. Berdasarkan surat order yang diterima dari pelanggan membuatSurat Order Pengiriman dan faktur.
c. Mendistribusikan Surat Order Pengiriman lembar pertamadikirim ke Bagian Gudang, lembar 2, 3, 4, 5 dikirim ke Bagianpengiriman, lembar 6 ke bagian pelanggan, lembar 7 ke bagiankredit, lembar 8, 9 diarsipakan sementara menurut tanggal.
d. Menerima Surat Order pengiriman lembar 7 dan bagian kredituntuk diarsipkan permanan menurut abjad.
e. Menerima Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 dari bagianpengiriman pada surat order pengiriman lembar 9.
f. Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 dikirim ke bagianPenagihan.
2. Bagian Kredit
a. Berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 7 dari bagian OrderPenjualan dilakukan pemeriksaan status kredit.
b. Memberikan otorisasi kredit.
c. Surat Order Pengiriman lembar 7 dikembalikan ke bagian orderpenjualan.
3. Bagian Gudang
a. Berdasarkan Surat Order Pengiiman lembar 1, dilakukanpenyiapan barang.
b. Barang yang telah disiapkan kemudian dilakukan penyerahanbarang .
c. Berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1, maka direkap kedalam kartu gudang.
d. Bersama dengan barang, Surat Order Pengiriman lembar 1dikirim ke bagian pengiriman.
4. Bagian Pengiriman
a. Surat Order Pengriman dan barang yang diterima secarabersama dari bagian gudang serta Surat Order Pengirimanlembar 2, 3, 4, 5.
b. Menempel Surat Order Pengiriman lembar 5 pada pembungkusbarang sebagai slip pembungkus.
c. Menyerahkan barang kepada perusahaan angkutan.
d. Mengembaliakn Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 ke bagianOrder Pengiriman dan lembar 3 diserahkan ke perusahaanpengangkutan.
e. Surat Oder Pengiriman lembar 4 diarsipkan secara permanenmenurut nomor urut.
5. Bagian Penagihan
a. Menurut faktur berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1dan 2 yang diterima dari bagian order Penjualan.
b. Mengirim Faktur lembar 1 ke pelanggan.
c. Mengirim Faktur 2 bersama Surat Order Pengiriman lembar 1dan 2 ke bagian piutang.
d. Mengirimkan Faktur lembar 3 ke bagian kartu persediaan.
e. Mengirimkan Faktur lembar 4 ke bagian jurnal.
f. Mengirimkan Faktur lembar 5 ke Wiraniaga.
6. Bagian Piutang
a. Faktur yang diterima dari Bagian Penagihan dibuat rekap kedalam kartu piutang.
b. Faktur dan Surat Order Pengiriman lembar 1 dan surat Muatlembar 2 diarsipkan permanen menurut nomor urut.
7. Bagian Kartu Persediaan
a. Berdasrkan faktur lembar 3, merekap ke kartu persediaan danfaktur tersebut diarsipkan permanen sesuai nomor urut.
b. Berdasarkan kartu persediaan dibuat rekapitulasi harga pokokpenjualan secara periodik.
c. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan membuat buktimemorial.
d. Bukti memorial dan rekapitulasi tersebut dikirim ke bagianjurnal.
8. Bagian Jurnal
a. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan dan Bukti Memorialdirekap ke dalam jurnal umum dan diarsipkan menurut nomorurut.
b. Faktur lembar 4 direkap ke dalam jurnal penjualan kemudiandiarsipkan.
Gambar 1. Bagan Alir Dokumen dari Sistem Penjualan Kredit
Bagian Order Penjualan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian Tugas Akhir ini dilakukan di PT. Sampurna Kuningan Juwana yang bertempat di jalan Kuningan No. 5 Juwana.
3.2. Objek Kajian
Objek kajian mengenai Sistem Akuntansi Penjualan Kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana, khususnya mengenai:
1. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
2. Dokumen dan catatan yang digunakan
3. Unit organisasi yang terkait
4. Unsur pengendalian intern
5. Bagan alir dokumen
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam Tugas Akhir ini adalah:
1. Observasi
Definisi observasi menurut Gorys Keraf (1997: 162) adalah pengamatan langsung pada suatu objek yang akan diteliti. Dalam metode ini diadakan pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti. Obsevasi dilakukan penulis dengan mengamati secara langsung kegiatan penjualan di PT. Sampurna Kuningan Juwana.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai data atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002: 206). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang system akuntansi penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana.
3. Wawancara (interview)
Interview yang disebut juga wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interview) untuk memperoleh informasi dari terwawancara . Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak yang terkait.
4. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari buku-buku literatur. Menurut Gorys keraf (1997: 165) metode Studi pustaka dapat dijabarkan sebagai berikut: Metode studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang memanfaatkan buku atau literatur sebagai bahan referensi untuk memperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat para ahli dengan mendapatkan kesimpulan tersebut sebagai metode tersendiri.
3.4. Teknik Analisis Data
Menurut Arikunto (2002: 209) setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti. Setelah data diperoleh, kemudian disajikan menggunakan teknik analisis diskriptif kualitatif, yaitu teknik analisis yang berupa mendiskripsikan atau mengungkapkan karakteristik variabel-variabel yang menjadi focus penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Awal berdirinya perusahaan kuningan “Sampurna” ini diusahakan oleh Bapak Pawiro Pasi, bertempat tingal di desa Growong Lor Juwana Pati, sedangkan lokasinya terletak di Jl. Kuningan No. 5 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Pada saat berdirinya perusahaan tersebut belum memakai nama “Sampurna”. Bapak Pawiro hanya tamat SD, setelah tamat SD ia sebagai tukang kayu di galangan kapal pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942. Sekitar tahun 1946 Bapak Pawiro pindah bekerja di kuningan selama kurang lebih 2 tahun. Dikarenakaningin maju di bidang kuningan maka pada tahun 1949 ia pindah keperusahaan besar selama 3 tahun sambil mempelajari persyaratan yang dibutuhkan untuk mendirikan perusahaan.
Dengan semangat dan tekat serta jiwa wiraswasta yang tinggi, maka ia rajin menabung untuk dapat digunakan sebagai modal. Setelah modalnya cukup, bersama Supardi yang ikut menanamkan modalnya, mereka berdua pada tahun 1959 bertekat untuk mendirikan perusahaan sendiri walaupun dengan modal dan alat-alat yang serba terbatas. Setelah perusahaan dipandang mempunyai kekuatan, maka kedua belah pihak bersepakat untuk mendirikan perusahaan sendiri-sendiri. Tetapi system bekerja gotong royong dan saling membantu antar keduanya tetap dijalankan.
Pada tahun 1973 secara resmi diberi nama ”SAMPURNA” dengan tujuan agar dikenal masyarakat. Pada tahun ini juga pimpinan dari Bapak Pawiro diganti anaknya yang bernama Supar. Sekitar tahun 1975 mengalami pasang surut karena dengan persaingan dengan buatan luar negeri. Untuk mengatasinya perusahaan memproduksi barang-barang diversifikasi, yakni dengan mengalihkan saha dari membuat barang-barang alat rumah tangga ke barang-barang yang bersifat seni.
Perusahaan kuningan sekarang telah mempunyai anak angkat yang sifatnya tidak mengikat, artinya anak angkat diberi kebebasan untuk menerima pesanan atau order dari pihak lain, tetapi dengan syarat barang pesanan pihak lain dibuat tidak sama dengan barang yang dikehendaki “Sampurna” dan pesanan dari ”Sampurna” harus diutamakan ketepatan waktu jadinya. Jadi tugas anak angkat hanya membuat barang setengah jadi yang kemudian dikirim ke “Sampurna” sedangkan pihak “Sampurna” berkewajiban untuk mencukupi bahan baku, berupa kuningan rongsok selain itu juga memberi bimbingan teknik jika anak angkat masih kurang menguasai.
Setelah perkembangan perusahaan kuningan “Sampurna” dari tahun ke tahun terlihat semakin memadai baik kualitas maupun kwantitasnya, maka oleh pemerintah mendapat kunjungan pejabat legislatif maupun eksekutif. Prestasi tertinggi yang pernah dicapai ”Sampurna” yaitu pada tanggal 10 Desember 1986 sewaktu mendapat anugerah “UPAKARTI” yang diberikan oleh Bapak Presiden Soeharto di Istana Negara Jakarta.
4.3. Tugas dan Tanggung Jawab Masing- masing Fungsi
Hubungan wewenang dan tanggung jawab seseorang didasarkan pada tugas masing – masing struktur organisasi yang telah ditetapkan.
Adapun tugas dan tanggungjawab dari masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Direktur Utama
Sebagai pimpinan perusahaan yang mewakili tugas dan tanggung jawab yang paling besar terhadap maju tidaknya perusahaan yang dikelola dan yang dipimpinnya serta membawahi direktur pada masing- masing bagian.
Tugas utamanya adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang ada, baik mengawasi maupun merencanakan serta mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab sepenuhnya atas perusahaan yang dipimpinya.
2. Wakil Direktur
a. Membantu Direktur menjalankan tugasnya demi kemajuan perusahaan.
b. Mengantikan direktur apabila pimpinan tidak ada di tempat.
3. Sampurna Pengembang
a. Mengembangkan produk yang dihasilkan.
b. Memperluas bidang usaha serta mengawasi anak angkat dari perusahaan.
4. Konsultani Teknik
a. Memberi pengarahan pada bagian yang kurang jelas.
b. Merencanakan, mengendalikan dan membina kariyawan dalam menjalankan proses produksi.
5. Sampurna Pusat
a. Mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh anak angkat.
b. Menerima hasil proses dari anak angkat.
c. Mencukupi semua kebutuhan anak angkat.
d. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan dan rumah tangga distribusi.
6. Layanan Konsumen
Pada layanan konsumen membawahi dua bagian mempunyai tugas masing-masing sebagai berikut :
1. Central Order
a. Menerima semua barang yang dipesan konsumen.
b. Melaporkan semua barang yang dipesan.
2. Expedisi
a. Melakukabn pengiriman atas barang yang telah dipesan
b. Mencatat jumlah barang yang dikirim.
7. Administrasi dan Keuangan
a. melakukan pemeriksaan keuangan baik mengenai penerimaan maupuan pengeluaran kedalam jurnal, buku besar, neraca, dan laporan R/L.
b. Menyimpan laporan bulanan maupun tahunan yang berguna bagi pemegang saham maupun instansi pemerintah. Pada bagian ini membawahi dua bagian dan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Kepegawaian
a. Administrasi pegawai.
b. Menghitung pajak karyawan.
c. Menyelenggarakan training karyawan.
d. Mengkoordinir karyawan.
e. Melaksanakan tata usaha kepegawaian, kesejahteraan pegawai
f.dan pengolahan data kepegawaian.
2. Akuntansi Umum
a. Menerima faktur penjualan tunai dilampiri dengan pita register kas dari bagian pengiriman.
b. Mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai ke jurnal penerimaan kas.
c. Melakukan proses penutupan buku tahun anggaran bekerja sama dengan bagian lain.
8. Perlengkapan Umum
Pada bagian perlengkapan ini membawahi dua bagian yaitu :
1. Bagian Kebersihan
a. Melakukan polishing.
b. Melakukan pencucian.
2. Bagian Perawatan
a. Mengemas barang hasil produksi untuk dikirim kepada calon konsumen.
b. Menyimpan barang hasil produksi.
9. Operasional
1. Penjualan
a. Mengontrol aktivitas tenaga kerja penjual.
b. Menentukan teritorial dan rute dari tenaga kerja penjual.
c. Menentukan standart karya dari tenaga kerja penjual.
d. Mengevaluasi ntenaga penjual.
e. Menykinkan langganan akan hasil produksi.
f. Melayani order- order yang diterima.
g. Menyiapkan data- data untuk penentuan harga jual.
2. Administrasi dan Keuangan
a. Melakukan pencatatan atas semua transaksi yang terjadi
b. Merencanakanb pengeluaran bahan baku yang digunakan proses produksi.
c. Merencanakan biaya produksi.
d. Melakukan penyimpanan persediaan bahan baku.
e. Mengatur pengeluaran dari gudang.
3. Produksi
a. Meminta bahan baku dari bagian keuangan dengan persetujuan pimpinan perusahaan.
b. Membantu pimpinan perusahaan dalam menentukan harga jual.
c. Melakukan proses produksi.
4. Direktur
a. Melaksanakan fungsi - fungsi perencanaan, pengorganisasian, mengkoordinir dan mengawasi bagian masing- masing dalam perusahaan.
b. Menentukan tujuan kebijaksanaan dari perusahaan penanggung jawab perusahaan secara keseluruhan.
5. Manager Pemasaran
a. Merencanakan informasi pemasaran.
b. Mencari informasi yang berhubungan dengan persaingan pasar.
c. Mencari atau menentukan calon konsumen.
d. Mengadakan dan melakukan promosi.
e. Bertanggung jawab atas semua pemasaran hasil produksi yang dihasilkan
6. Manager Keuangan
a. Mengendaliakn keuangan perusahaan.
b. Membuat laporan keuangan setiap periode akuntansi.
c. Mengadakan rekapitulasi atas hasil produksi secara berkala setiap bulan agar dapat mengetahui omzet dari kegiatan usaha dalam satu tahun berjalan.
7. Manager Produksi
a. Bertanggung jawab atas jalanya proses produksi mulai dari perencanaan sampai pengepakan.
b. Merencanakan produk dan jumlah produk yang akan diproduksi serta menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan.
c. Mengawasi semua teknik produksi, menjalankan dan memelihara semua peralatan produksi.
d. Menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
8. Chech List
a. Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan yang telah dilakukan.
b. Mengawasi semua kerja karyawan guna melakukan tujuan pengawasan.
c. Mengawasi jalannya produksi dari bahan mentah sampai barang itu terkirim.
9. Anggaran
a. Merencanakan anggaran perusahaan.
b. Memproyeksikan laba atas berbagai alternatif tindakan manager keuangan.
c. Mengembangkan perencanaan biaya untuk kegiatan produk dan kegiatan umum.
10. Litbang
Menyediakan barang – barang yang akan dijual.
11. Teamwork
Mengerjakan proses produksi
4.4. HASIL PENELITIAN
PT. Sampurna Kuningan Juwana memasarkan produknya berupa kerajinan kuningan dengan melakukan pengolahan bahan baku rongsok kuningan menjadi kerajinan kuningan.
4.4.1. Jaringan Prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit
Adapun jaringan prosedur yang membentuk system penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana antara lain sebagai berikut :
1. Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur order penjualan ini, fungsi central order menerima permintaan dari pelanggan dan menyetujui permintaan tersebut. Fungsi central order kemudian membuat daftar pesanan barang dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain. Fungsi penjualan membuat Nota dan mengirimkanya ke berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi - fungsi yang lain mengetahui harga barang dari pembeli atau pelanggan.
2. Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur pengiriman ini, fungsi produksi membuat barang sesuai dengan pesanan dan menyiapkan barang kemudian fungsi pengiriman mengirimkan barang dan Nota kepada pelanggan sesuai dengan informasi yang tercantum pada surat pengantar yang diterima dari fungsi central order yang sudah di otorisasi oleh fungsi pengiriman.
3. Prosedur Penagihan
Dalam prosedur penagihan ini, fungsi akuntansi menerima nota dari fungsi penjualan dan membuat surat penagihan secara periodik kemudian mengirimkannya kepada pelanggan dengan dilampiri kwitansi.
4. Prosedur Pencatatan Piutang
Dalam prosedur pencatatan piutang ini, fungsi akuntansi mencatat surat penagihan ke dalam buku piutang sebagai rekapan dari piutang PT. Sampurna Kuningan Juwana kepada pelanggannya.
5. Prosedur Distribusi Penjualan
Dalam prosedur distribusi penjualan ini, fungsi akuntansi mencatat hasil transaksi penjualan kredit ke dalam jurnal penjualan.
4.4.2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit
Dalam sistem penjualan kredit, dokumen yang digunakan oleh PT. Sampurna Kuningan Juwana adalah sebagai berikut :
1. Daftar Pesanan Barang
Daftar Pesanan Barang adalah dokuman yang berisi order permintaan dari pelanggan yang dibuat oleh bagian central order dan ditandatangani oleh central order, bagian produksi dan bagian akuntansi.
2. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah surat yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan barang kepada pelanggan.
3. Surat Penagihan
Surat Penagihan adalah surat yang berisikan rincian tagihan atas piutang dan digunakan untuk menagih piutang yang timbul akibat transaksi penjualan kredit kepada pelanggan.
4. Nota
Nota adalah dokumen yang berisikan harga barang dan sebagai bukti bahwa barang telah diterima oleh pelanggan.
5. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran pelanggan atas transaksi penjualan kredit.
4.4.3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
penjualan kredit
Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam system akuntansi penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana yaitu :
1. Buku Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu piutang yang digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang PT. Sampurna Kuningan Juwana.
2. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan ini digunakan untuk mencatat penjualan baik secara tunai maupun kredit berdasarkan informasi yang diterima.
4.4.4. Bagian atau fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit
Adapun bagian atau fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana adalah sebagai berikut :
1. Bagian Central Order
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas menerima order penjualan dari pelanggan, memberi otorisasi penjualan kredit, membuat daftar pesanan barang. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat surat pengantar sebagai pengantar pengiriman barang kepada pelanggan.
2. Bagian Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas mencatat daftar pesanan barang dan membuat nota.
3. Bagian Produksi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas memproduksi barang sesuai dengan informasi yang ada dalam daftar pesanan barang.
4. Bagian Pengiriman
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas memeriksa barang yang akan dikirim, memberi otorisasi pengiriman dan mengirimkan barang.
5. Bagian Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini mencatat daftar pesanan barang, membuat surat penagihan dan membuat kwitansi serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para pelanggan. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mencatat jurnal penjualan dan mencatat piutang ke buku piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit.
4.4.5. Unsur – unsur pengendalian intern dalam sistem penjualan kredit
PT. Sampurna Kuningan Juwana melakukan pengendalian intern terhadap sistem penjualan kredit sebagai berikut :
1. Organisasi
a. Bagian Penjualan terpisah dari bagian penagihan Bagian Penjualan di pegang oleh Bagian Penjualan dan Bagian Penagihan di pegang oleh Bagian Akuntansi.
b. Bagian akuntansi terpisah dari bagian penjualan
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Order dari pelanggan di otorisasi oleh bagian Central Order dengan menggunakan Daftar Pesanan Barang
b. Pengiriman produk di otorisasi oleh fungsi pengiriman dengan menanda tangani Surat Pengantar dan nota.
c. Pencatatan kedalam Buku Piutang dan kedalam jurnal penjualan di otorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara menanda tangani Surat Penagihan dan Nota.
3. Praktik yang Sehat
a. Penggunaan dokumen dengan bernomor urut tercetak.
b. Secara periodik Bagian akuntansi mengirimkan pernyataan kepada pelanggan.
4.4.6. Uraian Bagan Alir Dokumen dari Sistem Penjualan Kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana
Bagan alir dokumen dari sistem penjualan kredit akan di uraikan perbagian yang terkait dalam sistem penjualan kredit.
1. Bagian Central Order
a. Menerima Order Penjualan.
b. Menyetujui penjualan kredit.
c. Membuat Daftar Pesanan Barang rangkap 3.
d. DPB lembar 1, di arsip secara permanen menurut nomorurut.
e. Mengirimkan DPB lembar 2, ke Bagian Akuntansi.
f. Mengirimkan DPB lembar 3, ke Bagian Pengiriman.
g. Menerima DPB lembar 3 dari bagian Produksi.
h. Berdasarkan DPB lembar 3 kemudian membuat Surat Pengantar rangkap 2 dan dikirim ke Bagian Pengiriman.
i. Menerima SP lembar 1 dari Bagian Penjualan untuk diarsipkan secara permanen sesuai dengan nomor urut.
2. Bagian Penjualan
a. Menerima DPB lembar 2 dari Bagian Akuntansi, kemudian memeriksa dan di arsip secara permanen menurut nomor urut.
b. Berdasarkan Surat Pengantar lembar 1 yang diterima dari Bagian Pengiriman dibuat Nota rangkap 3.
c. Surat Pengantar lembar 1, dikirim ke Bagian Central Order.
d. Mengirimkan Nota lembar 1, ke Bagian Akuntansi, lembar 2, ke Bagian Pengiriman, lembar 3, di arsipkan secara permanen menurut nomor urut.
3. Bagian Produksi
a. Berdasarkan DPB lembar 3 yang diterima dari Bagian pengiriman kemudian memproduksi barang sampai jadi.
b. DPB lembar 3, dikirim ke Bagian Central Order.
4. Bagian Pengiriman
a. Menerima DPB lembar 3, dari Bagian Central Order dilakukan pemeriksaan.
b. DPB lembar 3 dikirim ke Bagian Produksi.
c. Menerima Surat Pengantar lembar 1 dan 2 dari Bagian Central Order.
d. Memberi otorisasi Surat Pengantar.
e. Surat Pengantar lembar 1, dikirim ke Bagian Penjualan.
f. Menerima Nota lembar 2, dari Bagian Penjualan.
g. Surat Pengantar lembar 2, dan Nota lembar 2, dikirim ke Via Jasa Angkut bersama dengan barang.
5. Bagian Akuntansi
a. Berdasarkan DPB lembar 2, yang diterima dari Bagian Central Order dilakukan pemeriksaan.
b. DPB lembar 2, dikirim ke Bagian Penjualan.
c. Berdasarkan Nota lembar 1, yang diterima dari Bagian Penjualan, Membuat Surat Penagihan rangkap 2.
d. Membuat Kwitansi.
e. Mengirim Surat Penagihan lembar 1, kepada Pelanggan bersama Kwitansi.
f. Surat Penagihan lembar 2, direkap ke dalam Jurnal penjualan dan dicatat ke dalam Buku Piutang.
g. Surat penagihan lembar 2, di arsipkan secara permanen menurut nomor urut.
4.5. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian pada sistem akuntansi penjualan kredit di PT. Sampurna Kuningan Juwana terdapat kelebihan dan kelemahan-kelemahan dalam menjalankan kegiatan usahanya, maka dalam pembahasan ini akan diuraikan kelebihan dan kelemahan yang ada pada PT. Sampurna Kuningan Juwana.
1. kelebihan-kelebihan yang terdapat pada sistem akuntansi penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana adalah:
a. Dalam melaksanakan transaksi penjualan kredit PT. Sampurna Kuningan Juwana melibatkan bagian-bagian yang terkait sehingga perusahaan dapat dikatakan sudah cukup baik dalam pelaksanaan kegiatannya. Hal ini dapat dilihat dari semua bagian yang terkait seperti bagian central order, bagian penjualan, bagian produksi, bagian pengiriman, dan bagian akuntansi. Sehingga kegiatan bisa berjalan dengan lancar karena semua tanggung jawab yang ada sudah ditangani oleh masingmasing bagian.
b. Dalam transaksi penjualan kredit, ada bagian central order. Halini dapat menguntungkan perusahaan karena bagian ini bertugas untuk menerima order penjualan dan melaporkan ke bagian penjualan dari pelanggan.
c. Dalam melaksanakan kegiatan transaksi penjualan kredit, PT. Saampurna Kuningan Juwana menggunakan dokumen kwitansi. Hal ini menunjukan bahwa setiap transaksi penjualan ada dokumen sebagai bukti pembayaran dari pelanggan.
2. Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem akuntansi penjulalan kredit yang terjadi pada PT. Sampurna Kuningan Juwana adalah:
a. Dalam sistem penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana, untuk bagian penagihan masih menjadi satu dengan bagian akuntansi. Hal ini harus ada pemisahan bagian untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pencatatan piutang.
b. Dalam sistem penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana tidak ada dokumen rekapitulasi harga pokok penjulan. Hal ini dapat mempersulit bagian akuntansi dalam mencatat transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.
c. Dalam pencatatan akuntansi yang digunakan PT. Sampurna Kuningan Juwana tidak terdapat kartu gudang. Hal ini dapat mempersulit bagian akuntansi dalam pencatatan harga pokok penjualan.
d. Dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana tidak ada bagian gudang. Hal ini dapat mengurangi kelancaran penjualan karena setiap ada pembeli harus menunggu pembuatan barang dari bagian produksi.
Dengan melihat kelemahan-kelemahan yang ada pada PT. Sampurna Kuningan Juwana terutama pada sistem akuntansi penjualan kredit. Maka alternatif yang dapat diambil dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana adalah:
1. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:
a. Fungsi Central Order
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas menerima order dari pelanggan dan menyetujui penjualan kredit. Fungsi ini juga bertanggung jawab membuat daftar pesanan barang.
b. Fungsi Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas memeriksa daftar pesanan barang dan membuat nota.
c. Fungsi Produksi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas membuat barang sesuai dengan informasi dalam daftar pesanan barang.
d. Fungsi Gudang
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas menyiapkan barang dan membuat kartu gudang. Fungsi ini juga bertanggung jawab membuat rekapitulasi harga pokok penjualan.
e. Fungsi Pengiriman
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas membuat surat pengantar dan mengirimkan barang.
f. Fungsi Penagihan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas membuat surat pengantar dan kwitansi.
g. Fungsi Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas mencatat harga pokok penjualan, jurnal penjualan, dan mencatat piutang ke dalam buku piutang.
2. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:
a. Daftar Pesanan Barang
Dokumen yang berisikan nama barang pesanan dari pelanggan dan sebagai bukti order penjualan.
b. Surat Pengantar
Dokumen yang memberikan otorisasi bagian pengiriman untuk mengirimkan barang.
c. Nota
Dokumen yang berisikan harga barang dan sebagai bukti bahwa barang sudah diterima pelanggan.
d. Surat Penagihan
Dokumen yang berisikan rincian piutang dan digunakan untuk menagih piutang.
e. Kwitansi
Dokumen sebagai bukti pembayaran pelanggan atas transaksipenjualan
f. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual.
3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:
a. Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik secara tunai maupun kredit.
b. Buku Piutang
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang atas transaksi penjualan kredit.
c. Kartu Gudang
Catatan yang berisikan data kuantitas barang yang ada di gudang.
4. Rancangan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan kredit adalah:
a. Bagian Central Order
1). Menerima order penjualan dari pembeli
2). Menyetujui penjualan kredit
3). Membuat DPB rangkap 3, lembar 1 diarsip secara permanen sesuai dengan nomor urut.
4). DPB lembar 2 dikirim ke bagian penjualan dan DPB lembar 3 dikirim ke bagian produksi.
b. Bagian Penjualan
1). Menerima DPB lembar 2 dari bagian central order, kemudian memeriksa dan diarsip secara permanen menurut nomor urut.
2). Berdasarkan surat pengantar lembar1 yang diterima dari bagian pengiriman dibuat nota rangkap 3.
3). Nota lembar1 dikirim kebagian pengiriman, nota lemnar 2 dikirim ke bagian penagihan, dan nota lembar 3 diarsip secara permanen sesuai dengan nomor urut.
4). Surat Pengantar lembar 1 diarsip secara permanen menurut nomor urut.
c. Bagian Produksi
1). Berdasarkan DPB lembar 3 yang diterima dari bagian central order kemudian memproduksi barang.
2). DPB lembar 3 dikirim ke bagian gudang bersama barang.
d. Bagian Gudang
1). Berdasarkan DPB lembar 3 kemudian menyiapkan barang dan mencatat ke dalam kartu gudang.
2). DPB lembar 3 dikirim ke bagian pengiriman.
3). Membuat RHPP dan dikirimkan ke bagian akuntansi.
e. Bagian Pengiriman
1). Berdasarkan DPB lembar 3 kemudian membuat surat pengantar rangkap 2.
2). Surat pengantar lembar 1 dikirim ke bagian penjualan
3). Menerima Nota lembar 1 dari bagian penjualan.
4). Surat pengantar lembar 2, dan nota lembar 1 dikirim ke pelanggan bersama dengan barang.
f. Bagian Penagihan
1) Menerima nota lembar 2 dari bagian penjualan kemudian diarsip sementara.
2). Secara periodik membuat surat penagihan rangkap 2 dan membuat kwitansi.
3). Surat penagihan lembar 1 dan kwitansi dikirim ke pelanggan.
4). Surat penagihan lembar 2 dikirim ke bagian akuntansi.
5). Nota lembar 2 dikirim ke bagian akuntansi.
g. Bagian Akuntansi
1). Menerima RHPP dari bagian gudang kemudian mencatat HPP dan diarsip secara permanen menurut tanggal.
2). Menerima nota lembar 2 dari bagian penagihan kemudian dibuat jurnal penjualan dan diarsip secara permanen menurut nomor urut.
3). Menerima surat penagihan lembar 2 kemudian dicatat ke dalam buku piutang dan surat penagihan diarsip secara permanen menurut nomor urut.
5. Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansin penjualan kredit adalah:
a. Bagian penjualan terpisah dari bagian penagihan
b. Bagian akuntansi terpisah dari bagian penjualan
c. Order dari pelanggan diotorisasi oleh bagian central order
d. Pengiriman barang diotorisasi oleh funsi pengiriman
e. Pencatatan buku piutang, jurnal penjualan diotorisasi oleh fungsi akuntansi
f. Penggunaan dokumen bernomor urut tercetak
g. Secara periodik bagian akuntansi mengirimkan pernyataan saldo kepada pelanggan.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana yaitu prosedur order penjualan, prosedur pengiriman, prosedur penagihan, prosedur pencatatan piutang, dan prosedur distribusi penjualan. Dalam prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana sudah berjalan dengan baik.
2. Dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana meliputi Daftar Pesanan Barang, Surat Pengantar, Surat Penagihan, Nota, dan Kwitansi. Dalam penggunaan dokumen sistem penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana sudah cukup baik, karena setiap kegiatan dalam penjualan kredit sudah menggunakan dokumen.
3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana meliputi Buku Piutang, Jurnal Penjualan. Dalam catatan akuntansi masih sangat sederhana.
4. Bagian atau fungsi yang terkait dalam penjualan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana meliputi Bagian Central Order, Bagian Penjualan, Bagian Produksi, Bagian Pengiriman, Bagian Akuntansi. Dalam bagian yang terkait pada PT. Sampurna Kuningan Juwana perlu adanya bagian gudang agar penjualan bisa berjalan dengan lancar.
5. Unsur Pengendalian intern yang terdapat pada PT. Sampurna Kuningan Juwana yaitu Organisasi, Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan, serta Praktik yang Sehat.
5.2. Saran
Dalam sistem akuntansi penjulan kredit pada PT. Sampurna Kuningan Juwana sudah menerapkan suatu sistem dan pengendalian intern yang cukup baik, sehingga perusahaan dapat menciptakan suatu target yang telah ditetapkan. Untuk menghindari penyelewengan yang mungkin terjadi. PT. Sampurna Kuningan Juwana hendaknya mengadakan pemisahan fungsi antara fungsi akuntansi dan fungsi penagihan. Dan sebaiknya PT. Sampurna Kuningan Juwana juga menambah pencatatan harga pokok penjualan agar harga pokok produk yang dijual dapat diketahui jelas oleh fungsi akuntansi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineke Cipta
Baridwan, Zaki. 1998. sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPFE
Jusup, AL. Haryono. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE
Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat